Perkuliahan 6 Keamanan sistem Komputer C31040319
Pengertian
Kriptografi
Kriptografi adalah
ilmu mengenai teknik enkripsi dimana “naskah asli” (plaintext) diacak
menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi “naskah acak yang sulit dibaca”
(ciphertext) oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi
menggunakan kunci dekripsi bisa mendapatkan kembali data asli. Probabilitas
mendapat kembali naskah asli oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi
dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah sangat kecil.
Teknik enkripsi yang digunakan dalam
kriptografi klasik adalah enkripsi simetris dimana kunci dekripsi sama dengan
kunci enkripsi. Untuk public key cryptography, diperlukan teknik enkripsi
asimetris dimana kunci dekripsi tidak sama dengan kunci enkripsi. Enkripsi,
dekripsi dan pembuatan kunci untuk teknik enkripsi asimetris memerlukan
komputasi yang lebih intensif dibandingkan enkripsi simetris, karena enkripsi
asimetris menggunakan bilangan – bilangan yang sangat besar. (Kromodimoeljo,
2010).
Sejarah Kriptografi
Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani, “kryptós” yang berarti tersembunyi dan “gráphein” yang berarti tulisan. Kriptografi telah digunakan oleh Julius Caesar sejak zaman Romawi Kuno. Teknik ini dijuluki Caesar cipher untuk mengirim pesan secara rahasia, meskipun teknik yang digunakannya sangat tidak memadai untuk ukuran kini. Casanova menggunakan pengetahuan mengenai kriptografi untuk mengelabui Madame d’Urfe (ia mengatakan kepada Madame d’Urfe bahwa sesosok jin memberi tahu kunci rahasia Madame d’Urfe kepadanya, padahal ia berhasil memecahkan kunci rahasia berdasarkan pengetahuannya mengenai kriptografi), sehingga ia mampu mengontrol kehidupan Madame d’Urfe secara total. (Kromodimoeljo, 2010).
Kriptografi juga digunakan oleh tentara Sparta melalui alat pembuat pesan yang disebut Scytale. Scytale merupakan suatu alat yang memiliki pita panjang dari daun papyrus dan ditambah dengan sebatang silinder. Mula – mula pengirim menuliskan pesannya diatas pita papyrus yang digulung pada sebatang silinder, setelah itu pita dilepaskan dan dikirimkan. Batang silinder yang cukup tebal dapat dituliskan 6 huruf dan bisa memuat 3 huruf secara melingkar. (Ariyus, 2008).
Tujuan Kriptografi
Ada
empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek
keamanan informasi yaitu :
1. Kerahasiaan, adalah
layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali
yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang
telah disandi.
2. Integritas data,
adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk
menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi
manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan,
penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
3. Autentikasi, adalah
berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun
informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling
memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus
diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4. Non-repudiasi.,
atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan
terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.
Dua konsep utama kriptografi
·
Enkripsi adalah proses dimana
informasi/data yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk yang hampir tidak
dikenali sebagai informasi awalnya denga menggunakan algoritma tertentu.
·
Deskripsi adalah kebalikan
dari enkripsi yaitu mengubah Kembali bentuk tersamar tersebur menjadi informasi
awal.
Kunci Pada Algoritma Kriptografi
·
Algoritma block cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar (missal 64-bit)dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi yang sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang berukuran sama.
·
Algoritma stream cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dioperasikan dalam bentuk blok-blok yang lebih kecil (byte atau bit), biasanya satu karakter persatuan persatuan waktu proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang berubah setiap waktu.
Algoritma Hibrid
Sistem Hibrid (Hybrid systems)
Sistem ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali.
Pendistribusian Key
Dalam pendistribusian suatu key dapat dilakukan dengan bermacam cara misalnya
download, diberikan secara langsung dsb. Untuk mencegah pemalsuan key oleh
pihak ketiga maka diperlukan adanya certificate.
Protokol pernyetujuan key
Atau disebut juga protokol pertukaran key adalah suatu sistem dimana dua pihak
bernegosiasi untuk menentukan secret value. Contohnya adalah SSL (secure socket
layer).
Berikut ini adalah beberapa teknik dasar
kriptografi :
1.
Subtitusi
Pada subtitusi, kita akan mengganti sebuah karakter dengan karakter lainnya, biasanya pengubahan karakter ini ditentukan oleh pembuat pesan yang tentunya harus dimengerti oleh penerima pesan.
2.
Bloking
Pada bloking, pengguna akan membuat sebuah blok yang akan membagi plaintext ke dalam beberapa blok yang sudah dibuat oleh pengguna yang hanya dapat dimengerti oleh penerima pesan.
3.
Permutasi
Pada permutasi, pembuat pesan akan merotasikan/memutarkan karakter dalam sebuah kalimat yang telah dibuat sesuai dengan aturan. Aturan ini hanya dapat dimengerti oleh pembuat dan penerima pesan.
4.
Ekspansi
Pada ekspansi, pembuat pesan akan membuat sebuah pesan yang akan diperpanjang. Biasanya, huruf konsonan atau bilangan ganjil akan ditambahkan "-an" pada bagian belakang dan huruf paling depan pada kata itu pun dijadikan didepan "-an" tadi. Dan pada huruf vokal atau bilangan genap, bagian paling belakang akan ditambahkan "-i".
5.
Pemampatan.
Pada pemampatan, sebuah pesan akan dibagi sesuai dengan
aturan pembuat pesan. Dimana setiap beberapa huruf/karakter biasanya akan
diberikan sebuah batasan. Pada batasan tersebut nantinya ada karakter yang
dihalangkan. Setelah dihilangkan pesan akan dimampatkan. Setelah pesan
dimampatkan, pesan akan digabungkan antara pesan yang akan dimampatkan dan
pesan yang hilang tadi. Biasanya pesan tersebut dihubungkan dengan tanda
"&" atau "*" sebagai pembeda/kode antara pesan yang
dihilangkan dan pesan yang dimampatkan.
Komentar
Posting Komentar